Translate

Selasa, 03 Februari 2015

Karya Ilmiah Cabe Merah Ampuh Mengobati Luka



Karya Ilmiah
Cabe Merah Obat Ampuh Mengobati Luka
DISUSUN OLEH :

kELOMPOK    : 6
kELAS          : x D
Guru Mapel          : Reni Furwasih S.pd
ANGGOTA     : ● Diana Agustri
Riris LAtifah
Venny Melinda
Senja Presella
LAla maresta
● Dwwi friska fauziah
● yogi pradana

SMK-S 16 FARMASI BHAKTI NUSA
KOTA BENGKULU
TAHUN PELAJARAN 2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT. yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul CABE MERAH OBAT AMPUH MENGOBATI LUKA” dengan baik dan tepat waktu.
Dengan tersusunnya karya tulis ilmiah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya karya tulis ilmiah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam karya tulis ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kejanggalan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritiknya untuk kesempurnaan yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.


Bengkulu, 17 Oktober 2012       


Penulis


DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................
Kata Pengantar .................................................................................                     ii
Daftar Isi .........................................................................................  iii
BAB. 1 Pendahuluan .........................................................................    1
1.1 Latar Belakang ................................................................     .         1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................    2
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................            2
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................   2
1.5 Hipotesis Penelitian ...........................................................  2
BAB. 2 Tinjauan Pustaka ....................................................................   3
2.1 Deskriftif Teoritik ...............................................................  3
2.2 Penelitian Terdahuluan .......................................................   6
BAB 3 Metodologi Penelitian ................................................................  7
3.1 Rancangan Penelitian .........................................................   7
3.2 Metode Penelitian ............................................................... 7
3.3 Subjek Penelitian ................................................................ 7
3.4 Analisis Data ...................................................................... 7
BAB 4 Hasil dan Pembahasan ..............................................................   9
4.1 Temuan Penelitian .............................................................  9
4.2 Pembahasan ...................................................................... 10
BAB 5 Kesimpulan dan Saran .............................................................. 13
5.1 Kesimpulan ....................................................................... 13
5.2 Saran ................................................................................ 13
Daftar Pustaka .................................................................................. 14


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman cabe merah sudah tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia bahkan di seluruh dunia. Hal itu dikarenakan  cabe merupakan salah satu sayuran dan rempah paling penting di dunia. Menurut sejarah, tanaman cabe berasal dari daerah Amerika Selatan, dan memang sebagian besar spesies cabe terdapat di sana. Christoper Columbus sang pengunjung (tidak mendukung teori penemu benua Amerika) benua Amerika, yang pertama kali memperkenalkan cabe kepada khalayak Eropa. Pertama kali cabe merah diperkenalkan di Spanyol, dan dalam waktu singkat ikut meramaikan pasar dan perdagangan. Ditambah lagi sifat tanaman cabe yang mudah tumbuh di daerah beriklim tropis, subtropis, atau continental, maka persebarannya semakin meluas. Di Indonesia, tanaman cabe bisa ditanam dimana saja, daerah pantai, daerah pegunungan apalagi. Beberapa nama lokal untuk cabe merah yaitu campli, capli (Aceh), lado (Minangkabau), cabhi (madura), tabia (Bali), lada (Makasar), lading (Bugis), Siri (Ambon) dan di Bengkulu khususnya di kabupaten Bengkulu Tengah bernama cabie’ abang.
Sebagian besar tanaman cabe merah digunakan sebagai bahan atau bumbu masakan, namun belakangan ini diketahui bahwa tanaman cabe merah mempunyai banyak manfaat dan kegunaan lainnya. Antara lain, menurunkan demam yang menyerang kapan saja, menambah nafsu makan, menormalkan kaki dan tangan yang lemas, mengobati perut kembung, menghilangkan pusing, dan satu lagi cabe merah dipercaya dapat menyembuhkan luka-luka akibat terkena pisau atau  luka iris.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Cabe Merah Obat Ampuh Mengobati Luka”.
1.2 Rumusan Masalah
1.    Zat apa saja yang terkandung di dalam tanaman cabe merah?
2.    Bagaimana proses penyembuhan luka?
3.    Apakah khasiat yg terkandung dalam cabe merah dapat menyembuhkan luka?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.    Untuk mengetahui zat apa saja yang terkandung dalam tanaman cabe merah.
2.    Untuk mengetahui zat apa yang membantu dalam proses penyembuhan luka.
3.    Untuk mengetahui proses penyembuhan luka.
4.    Untuk mengetahui apakah cabe merah dapat menyembuhkan luka.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi dan menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai tanaman cabe merah bagi para pembaca dan seluruh masyarakat tentang khasiat cabe merah yang dapat menyembuhkan luka.
1.5 Hipotesis Penelitian









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskriftif Teoritik
2.1.1 Tanaman Cabe Merah
Cabe (capsicum spp) merupakan sayuran dan rempah paling penting di dunia (Bosland, 1996). Genus capsicum berasal dari dunia baru, spesies (annuum) dari meksico dan spesies lain ( C.frutescenns, C. Baccatumm C. Chinese, dan C. Pubescens) dari Amerika Selatan. Oleh pedagang Portugis dan Spanyol, cabe diintroduksikan ke Asia pada abad ke-16, dan spesies cabe pedas tersebar paling luas di Asia Tenggara (Sanjaya L dkk. 2002, hal 201).
Cabe merah dalam bentuk kering biasanya digunakan sebagai bumbu dapur, dengan rasa dan aroma yang spesifik yang disebabkan oleh kandungan capsaicin alkaloid di dalamnya. Pada cabe merah terkandung beberapa vitamin seperti B1, B2, dan C yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan sayuran lainnya. Dewasa ini tanaman cabai sudah ditanam di hampir seluruh bagian dunia. Kegunaannya baik sebagai bumbu masakan dan penghangat badan sangat diperlukan oleh seluruh lapisan masyarakat (Vagera, 1990, hal 188).
Tanaman cabe merah yang mempunyai nama botani Capsicum sp. termasuk dalam family Solanaceae, ordo tubiflorae, genus Capsicum, dan Spesies Capsicum annum L. Klasifikasi tanamaan cabe merah: Divisi: Spermatophyta, Subdivisi: Angiospermae, Kelas: Dicotyledonae, Bangsa: Solanales, Suku: Solanaceae, Marga: Capsicum, Jenis: Capsicum annumL. Cabe merah termasuk tanaman semusim (setahun) yang berbentuk perdu, tinggi batangnya kurang dari 1,5 meter. Akar tunggangnya dalam dengan susunan akar samping (serabut) yang baik. Cabangnya banyak, berbentuk bulat sampai agak persegi dengan posisi yang cenderung tegak. Warna batang kehijauan sampai keunguan dengan ruas berwarna hijau dan ungu bergantung pada varietasnya. Daunnya lonjong sampai bulat panjang dengan ujung meruncing. Warna daun hijau kelam sampai keunguan. Namun ada pula jenis cabe kecil daunnya berwarna hijau kekuningan. Bunganya sempurna berdiri tunggal atau berkelompok pada ketiak daun. Setiap bunga mempunyai 5 daun buah, dan 5-6 daun mahkota yang berwarna putih dan ungu bergantung pada varietasnya. Sebuah putik dengan kepala bulat, benang sari terdiri atas 5-6 buah dengan kepala sari lonjong. Buahnya bulat sampai bulat panjang mempunyai 2-3 ruang yang berbiji banyak. Warna buah muda ada yang hijau, putih kekuningan dan ungu bergantung pada varietasnya. Tetapi, buah yang telah tua atau matang pada umumnya kuning sampai merah dengan aroma berbeda sesuai varietas. Bijinya kecil, bulat pipih seperti ginjal (buah pinggang), yang warnanya kuning kecoklatan (Cherilei, 1968, hal 44).
Secara umum cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, B1 dan vitamin C. Selain digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabe juga dapat digunakan untuk keperluan industri diantaranya, industri bumbu masakan, industri makanan dan industri obat-obatan atau jamu.
Cabe merah mengandung minyak eteris yang sangat tinggi, khususnya menyebabkan rasa pedas yang disebut capsaicin (C18 H27 NO3). Zat capsaicin berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pemati rasa kulit, zat ini akan menghentikan dengan cepat nyeri dan pendarahan sehingga turut serta dalam membantu proses penyembuhan luka. Zat ini juga dapat digunakan sebagai anti radang, mengobati bengkak, dan bisul, menjaga darah tetap encer dan mencegah terbentuknya kerak lemak pada pembuluh darah. Sehingga capsaicin dapat mencegah penyakit stroke, jantung koroner dan impotensi (Cherilei, 1968,
hal 76).
 Cabe merah bersifat panas dan merupakan stimulan untuk meningkatkan nafsu makan. Di samping itu juga berkhasiat sebagai diaforetik atau perangsang keringat, peluruh kulit, mengobati luka, dan sebagai obat gosok. Cabe merah berkhasiat  tonik, stimulan  kuat untuk jantung dan aliran darah. Juga antirematik, menghancurkan bekuan darah atau anti koagulan, stomakik, perangsang kulit, peluruh liur dan peluruh kencing (Cherilei, 1968,hal 78).
2.1.2 Luka
Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. Ketika luka timbul, ada beberapa efek yang akan muncul yaitu: hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respon stres simpatis, pendarahan dan pembekuan darah, kontaminasi bakteri, dan kematian sel.
Mekanisme terjadinya luka : (1) Luka Insisi (Incised Wound), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi). (2) Luka Memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak. (3) Luka Lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam. (4) Luka Tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil. (5) Luka Gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat. (6) Luka Tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar. (7) Luka Bakar (Combustio).
2.2 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rizki, tahun 2008 berjudul manfaat dan khasiat cabe merah. Yang menyimpulkan bahwa  Cabe merah mengandung berbagai zat. Diantaranya adalah vitamin B1, B2, dan C, serta zat protein, capsaicin, betakaroten, anti oksidan, kalsium dan fosfor. Cabe merah besar segar mengandung 18 mg vitamin C. Zat protein pada cabe merah berfungsi untuk degenerasi sel-sel yang rusak atau tua. Ini berkaitan dengan khasiat cabe merah yang dapat menyembuhkan luka, terutama luka ringan seperti luka iris. Proses pengobatan luka menggunakan cabe merah yakni, cabe merah terlebih dahulu dijemur. Setelah kering cabe merah tersebut dihaluskan dan ditaburkan pada luka.
Capcaisin memberikan rasa pedas pada cabe, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pemati rasa kulit. Antioksidan bermanfaat untuk mengatasi ketidaksuburan, afrodisiak dan memperlambat proses penuaan. Kalsium dan fosfor yang ada dalam cabe mengungguli kalsium dan fosfor yang ada pada ikan.
Cabe merah berkhasiat yakni menimbulkan selera makan yang tinggi, menyembuhkan luka-luka akibat terkena pisau atau luka iris, menurunkan kadar kolestrol, melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis, mengurangi batuk berdahak, mengobati perut kembung, dan menghilangkan pusing.














BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian                                                          
Tempat dan waktu penelitian :
    Penelitian ini dilakukan dan jalan indragiri  pada tanggal 1 oktober 2012 sampai 2 oktober 2012.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Teknik Wawancara
Pada penelitian ini dilakukan wawancara mendalam dengan beberapa orang yang pernah mengobati luka mereka dengan cabe merah untuk memperoleh keterangan.
3.2.2 Studi Pustaka
Mengumpulkan literatur dengan berbagai sumber yaitu dari buku, internet dan sumber-sumber lainnya.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini berjumlah 4 orang yakni ibu-ibu berumur 50 tahun, 45 tahun, 38 tahun dan 46 tahun.
3.4 Analisis Data
3.4.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah penelitian ini ditetapkan, dan hasil wawancara dicatat. Data dan informasi yang dicatat adalah penyebab luka, bagaimana tanaman cabe merah digunakan, zat yang terdapat dalam cabe merah, dan proses pengobatan luka dengan menggunakan cabe merah.
3.4.2 Pengolahan Data
 Data yang terkumpul dicatat, penyebab luka, bagian tanaman cabe merah yang digunakan, zat yang terdapat dalam cabe merah dan proses pengobatan luka dengan menggunakan cabe merah. Lalu dideskrifsikan sehingga menghasilkan beberapa kesimpulan.


















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Temuan Penelitian
4.1.1 Zat yang terkandung di dalam tanaman cabe merah
Dari beberapa literatur diketahui bahwa Cabe merah mengandung berbagai zat. Diantaranya adalah vitamin C, zat protein, capsaicin, betakaroten, anti oksidan, kalsium dan fosfor. Cabe merah besar segar mengandung 18 mg vitamin C. Capcaisin memberikan rasa pedas pada cabe, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pemati rasa kulit. Antioksidan bermanfaat untuk mengatasi ketidaksuburan, afrodisiak dan memperlambat proses penuaan. Kalsium dan fosfor yang ada dalam cabe mengungguli kalsium dan fosfor yang ada pada ikan.
4.1.2 Zat yang membantu dalam proses penyembuhan luka
Zat yang membantu dalam proses penyembuhan luka adalah protein dan zat capsaicin. Karena zat protein berfungsi untuk degenerasi sel-sel yang rusak dan zat Capcaisin berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pemati rasa kulit, zat inilah yang nantinya akan menghentikan dengan cepat nyeri dan pendarahan dan mengurangi rasa nyeri pada luka. 
4.1.3 Proses penyembuhan luka
Pada penelitian ini peneliti menemukan beberapa hal dari wawancara yang telah dilakukan. Peneliti menemukan bahwa cara pengolahan cabe merah dalam proses mengobati luka yang dilakukan oleh beberapa orang yang diwawancarai berbeda-beda, ibu Lelmi dan ibu Sismawati yang diwawancarai mengatakan bahwa :
“Cara saya mengobati luka menggunakan cabe merah yakni, terlebih dahulu cabe merah tersebut dijemur. Setelah kering cabe merah tersebut dihaluskan dan ditutupkan atau ditaburkan pada luka”.  

Cara pengolahan tersebut berbeda dengan cara yang dilakukan oleh ibu Yuti, Ibu Yuti mengatakan bahwa :
 “Sebelum cabe merah dihaluskan, cabe merah terlebih dahulu dibakar, setelah berwarna kehitaman, dihaluskan dan ditutupkan pada luka”.

Cara tersebut berbeda lagi dengan cara yang dilakukan oleh ibu Martini, Ibu Martini mengatakan bahwa
“Setelah cabe merah di petik, kemudian cabe merah tersebut langsung dihaluskan dan ditutupkan atau ditaburkan pada luka”.

4.1.4 Cabe merah dapat menyembuhkan luka
Dari hasil wawancara dan studi pustaka yang diperoleh diketahui bahwa cabe merah itu dapat menyembuhkan luka, terutama luka ringan seperti luka iris, setelah diobati dengan cabe merah, luka tidak akan terasa perih melainkan dengan cepat menghentikan nyeri dan mengurangi keluarnya darah karena cabe merah mengandung zat protein dan zat capsaicin.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kandungan cabe merah
Dari hasil penelitian diketahui bahwa Cabe merah mengandung berbagai zat. Diantaranya adalah vitamin C, zat protein, capsaicin, betakaroten, anti oksidan, kalsium dan fosfor. Menurut Vagera, (1990,hal : 188), bahwa: cabe merah terkandung beberapa vitamin seperti B1,B2, C dan P yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan sayuran lainnya menurut Cherilei (1968, hal : 78). Secara umum cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, B1 dan vitamin C. Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Rizki, 2008 manfaat dan khasiat cabe merah menyimpulkan bahwa : Cabe merah mengandung berbagai zat. Diantaranya adalah vitamin B1, B2, dan C, serta zat protein, capsaicin, betakaroten, anti oksidan, kalsium dan fosfor.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa zat-zat yang terkandung dalam cabe merah adalah vitamin B1, B2, dan C, serta zat protein, lemak, kabohidarat, capsaicin, betakaroten, anti oksidan, kalsium dan fosfor.
4.2.2 Zat yang membantu dalam proses penyembuhan luka
Zat yang membantu dalam proses penyembuhan luka adalah zat protein dan capsaicin. Karena zat protein berfungsi untuk degenerasi sel-sel yang rusak dan zat capcaisin berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pemati rasa kulit, zat inilah yang nantinya akan menghentikan dengan cepat nyeri dan pendarahan dan mengurangi rasa nyeri pada luka menurut Cherilei (1968,hal : 76). Zat capsaicin berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pemati rasa kulit, zat ini akan menghentikan dengan cepat nyeri dan pendarahan sehingga turut serta dalam membantu proses penyembuhan luka. Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Rizki, 2008 manfaat dan khasiat cabe merah menyimpulkan bahwa  Zat protein pada cabe merah berfungsi untuk degenerasi sel-sel yang rusak atau tua. Ini berkaitan dengan khasiat cabe merah yang dapat menyembuhkan luka, terutama luka ringan seperti luka iris.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Zat yang membantu dalam proses penyembuhan luka adalah zat protein dan capsaicin.
4.2.3 Proses penyembuhan luka
Proses penyembuhan luka adalah terlebih dahulu cabe merah tersebut dijemur. Setelah kering cabe merah tersebut dihaluskan dan ditutupkan atau ditaburkan pada luka. Ini didapati pada hasil wawancara yang dilakukan pada ibu Lelmi dan ibu Sismawati, yang menyatakan bahwa :
“Cara saya mengobati luka menggunakan cabe merah yakni, terlebih dahulu cabe merah tersebut dijemur. Setelah kering cabe merah tersebut dihaluskan dan ditutupkan atau ditaburkan pada luka”. 

Serta berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rizki 2008, manfaat dan  khasiat cabe merah menyatakan bahwa : Proses pengobatan luka menggunakan yakni, cabe merah terlebih dahulu di jemur Setelah kering cabe merah tersebut dihaluskan dan ditaburkan pada luka.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa proses penyembuhan luka adalah cabe merah terlebih dahulu di jemur, setelah kering cabe merah tersebut dihaluskan dan ditaburkan pada luka.
4.2.4 Cabe merah dapat mengobati luka
Cabe merah dapat mengobati luka karena mengandung zat protein dan zat capsaicin. Terutama luka ringan seperti luka iris, Setelah di obati dengan cabe merah, luka tidak akan terasa perih melainkan dengan cepat menghentikan nyeri dan mengurangi keluarnya darah karena cabe merah mengandung zat protein dan zat capsaicin. Menurut Cherilei (1968 hal : 78), menyatakan bahwa cabe merah bersifat panas dan merupakan stimulan untuk meningkatkan nafsu makan. Di samping itu juga berkhasiat sebagai diaforetik atau perangsang keringat, peluruh kulit, mengobati luka, dan sebagai obat gosok.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa cabe merah dapat mengobati luka, terutama luka ringan seperti luka iris. Karena tanaman cabe merah mengandung zat protein dan capsaicin.



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
  1. Zat-zat yang terkandung dalam cabe merah adalah vitamin B1, B2, dan C, serta zat protein, lemak, kabohidarat, capsaicin, betakaroten, anti oksidan, kalsium dan fosfor.
  2. Zat yang membantu dalam proses penyembuhan luka adalah zat protein dan capsaicin.
  3. Proses penyembuhan luka adalah cabe merah terlebih dahulu di jemur Setelah kering cabe merah tersebut dihaluskan dan ditaburkan pada luka.
  4. Cabe merah dapat mengobati luka, terutama luka ringan seperti luka iris. Karena tanaman cabe merah mengandung zat protein dan capsaicin.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan penulis melalui Karya Tulis Ilmiah ini adalah pada pengobatan luka menggunakan cabe merah hendaknya jangan dicampur dengan bahan-bahan lainnya. Juga didalam proses pengobatan itu hendaknya dilakukan dengan hati-hati agar cabe merah tidak mengenai bagian tubuh lainnya. ­­


DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, L dkk. “Tanaman Cabe”. Jakarta : 2002.
Vagera. “Varietas Cabe”. Bandung : 1990.
Cherilei. “Berbagai Manfaat Cabe”. Jakarta : 1968.
http://irmanthea.blogspot.com





1 komentar: