Karya
Ilmiah
Cabe Merah Obat Ampuh Mengobati Luka
DISUSUN OLEH :
kELOMPOK : 6
kELAS :
x D
Guru Mapel : Reni Furwasih S.pd
ANGGOTA : ● Diana Agustri
● Riris LAtifah
● Venny Melinda
● Senja Presella
● LAla maresta
● Dwwi friska fauziah
● yogi pradana
SMK-S 16 FARMASI BHAKTI NUSA
KOTA BENGKULU
TAHUN
PELAJARAN 2012-2013
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan
kehadirat Allah SWT. yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis berhasil menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul ” CABE MERAH OBAT AMPUH MENGOBATI LUKA” dengan baik dan tepat
waktu.
Dengan tersusunnya karya tulis
ilmiah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu tersusunnya karya tulis ilmiah ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Dalam karya tulis ini, penulis
menyadari masih banyak kekurangan dan kejanggalan. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan saran dan kritiknya untuk kesempurnaan yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga
karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.
Bengkulu, 17 Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................
Kata Pengantar
................................................................................. ii
Daftar
Isi ......................................................................................... iii
BAB. 1 Pendahuluan
......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................ . 1
1.2 Rumusan Masalah
............................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian
............................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian
............................................................ 2
1.5 Hipotesis
Penelitian ........................................................... 2
BAB. 2 Tinjauan Pustaka
.................................................................... 3
2.1 Deskriftif Teoritik
............................................................... 3
2.2 Penelitian Terdahuluan
....................................................... 6
BAB
3 Metodologi Penelitian ................................................................ 7
3.1 Rancangan Penelitian
......................................................... 7
3.2 Metode Penelitian
............................................................... 7
3.3 Subjek Penelitian
................................................................ 7
3.4 Analisis Data
...................................................................... 7
BAB
4 Hasil dan Pembahasan .............................................................. 9
4.1 Temuan Penelitian
............................................................. 9
4.2 Pembahasan
...................................................................... 10
BAB
5 Kesimpulan dan Saran
.............................................................. 13
5.1 Kesimpulan
....................................................................... 13
5.2 Saran
................................................................................ 13
Daftar
Pustaka .................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tanaman
cabe merah sudah tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia bahkan di seluruh dunia. Hal
itu dikarenakan cabe merupakan salah
satu sayuran dan rempah paling penting di dunia. Menurut sejarah, tanaman cabe berasal dari daerah
Amerika Selatan, dan memang sebagian besar spesies cabe terdapat di sana. Christoper Columbus sang
pengunjung (tidak mendukung teori penemu benua Amerika) benua Amerika, yang pertama
kali memperkenalkan cabe kepada khalayak Eropa. Pertama kali cabe merah
diperkenalkan di Spanyol, dan dalam waktu singkat ikut meramaikan pasar dan
perdagangan. Ditambah lagi sifat tanaman cabe yang mudah tumbuh di daerah
beriklim tropis, subtropis, atau continental, maka persebarannya semakin
meluas. Di Indonesia,
tanaman cabe bisa ditanam dimana saja, daerah pantai, daerah pegunungan
apalagi. Beberapa nama lokal untuk cabe merah yaitu campli, capli (Aceh), lado
(Minangkabau), cabhi (madura), tabia (Bali), lada (Makasar), lading (Bugis),
Siri (Ambon) dan di Bengkulu khususnya di kabupaten Bengkulu Tengah bernama
cabie’ abang.
Sebagian besar tanaman cabe merah
digunakan sebagai bahan atau bumbu masakan, namun belakangan ini diketahui
bahwa tanaman cabe merah mempunyai banyak manfaat dan kegunaan lainnya. Antara
lain, menurunkan demam yang menyerang kapan saja, menambah nafsu makan,
menormalkan kaki dan tangan yang lemas, mengobati perut kembung, menghilangkan
pusing, dan satu lagi cabe merah dipercaya dapat menyembuhkan luka-luka akibat
terkena pisau atau luka iris.
Berdasarkan uraian diatas penulis
tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Cabe Merah Obat Ampuh Mengobati Luka”.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Zat apa
saja yang terkandung di dalam tanaman cabe merah?
2.
Bagaimana
proses penyembuhan luka?
3.
Apakah khasiat yg terkandung dalam cabe merah dapat
menyembuhkan luka?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui zat apa saja yang terkandung dalam tanaman cabe merah.
2.
Untuk
mengetahui zat apa yang membantu dalam proses penyembuhan luka.
3.
Untuk
mengetahui proses penyembuhan luka.
4.
Untuk
mengetahui apakah cabe merah dapat menyembuhkan luka.
1.4
Manfaat Penelitian
Dari
hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan mengenai tanaman cabe merah bagi para pembaca dan seluruh
masyarakat tentang khasiat cabe merah yang dapat menyembuhkan luka.
1.5 Hipotesis Penelitian
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Deskriftif Teoritik
2.1.1
Tanaman
Cabe Merah
Cabe (capsicum spp) merupakan sayuran dan
rempah paling penting di dunia (Bosland, 1996). Genus capsicum berasal dari
dunia baru, spesies (annuum) dari meksico dan spesies lain ( C.frutescenns, C.
Baccatumm C. Chinese, dan C. Pubescens) dari Amerika Selatan. Oleh pedagang
Portugis dan Spanyol, cabe diintroduksikan ke Asia pada abad ke-16, dan spesies cabe
pedas tersebar paling luas di Asia Tenggara (Sanjaya L dkk. 2002, hal 201).
Cabe merah dalam
bentuk kering biasanya digunakan sebagai bumbu dapur, dengan rasa dan aroma
yang spesifik yang disebabkan oleh kandungan capsaicin alkaloid di dalamnya. Pada
cabe merah terkandung beberapa vitamin seperti B1, B2, dan C yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan sayuran lainnya. Dewasa ini tanaman
cabai sudah ditanam di hampir seluruh bagian dunia. Kegunaannya baik sebagai
bumbu masakan dan penghangat badan sangat diperlukan oleh seluruh lapisan
masyarakat (Vagera, 1990, hal
188).
Tanaman
cabe merah yang mempunyai nama botani Capsicum sp. termasuk dalam family Solanaceae, ordo
tubiflorae, genus Capsicum, dan Spesies Capsicum annum L. Klasifikasi tanamaan
cabe merah: Divisi: Spermatophyta, Subdivisi: Angiospermae, Kelas:
Dicotyledonae, Bangsa: Solanales,
Suku: Solanaceae, Marga: Capsicum, Jenis: Capsicum annumL. Cabe merah termasuk tanaman semusim (setahun) yang
berbentuk perdu, tinggi batangnya kurang dari 1,5 meter. Akar tunggangnya dalam
dengan susunan akar samping (serabut) yang baik. Cabangnya banyak, berbentuk
bulat sampai agak persegi dengan posisi yang cenderung tegak. Warna batang
kehijauan sampai keunguan dengan ruas berwarna hijau dan ungu bergantung pada
varietasnya. Daunnya lonjong sampai bulat panjang dengan ujung meruncing. Warna
daun hijau kelam sampai keunguan. Namun ada pula jenis cabe kecil daunnya
berwarna hijau kekuningan. Bunganya sempurna berdiri tunggal atau berkelompok
pada ketiak daun. Setiap bunga mempunyai 5 daun buah, dan 5-6 daun mahkota yang
berwarna putih dan ungu bergantung pada varietasnya. Sebuah putik dengan kepala
bulat, benang sari terdiri atas
5-6 buah dengan kepala sari lonjong. Buahnya bulat sampai bulat panjang
mempunyai 2-3 ruang yang berbiji banyak. Warna buah muda ada yang hijau, putih
kekuningan dan ungu bergantung pada varietasnya. Tetapi, buah yang telah tua atau matang pada
umumnya kuning sampai merah dengan aroma berbeda sesuai varietas. Bijinya
kecil, bulat pipih seperti ginjal (buah pinggang), yang warnanya kuning
kecoklatan (Cherilei, 1968, hal
44).
Secara umum
cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, B1 dan vitamin C. Selain digunakan untuk
keperluan rumah tangga, cabe juga dapat digunakan untuk keperluan industri
diantaranya, industri
bumbu masakan, industri makanan dan industri obat-obatan atau jamu.
Cabe merah mengandung minyak eteris yang sangat tinggi, khususnya menyebabkan rasa pedas yang disebut capsaicin (C18 H27 NO3). Zat capsaicin berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pemati rasa kulit, zat ini akan menghentikan dengan cepat nyeri dan pendarahan sehingga turut serta dalam membantu proses penyembuhan luka. Zat ini juga dapat digunakan sebagai anti radang, mengobati bengkak, dan bisul, menjaga darah tetap encer dan mencegah terbentuknya kerak lemak pada pembuluh darah. Sehingga capsaicin dapat mencegah penyakit stroke, jantung koroner dan impotensi (Cherilei, 1968, hal 76).
Cabe merah mengandung minyak eteris yang sangat tinggi, khususnya menyebabkan rasa pedas yang disebut capsaicin (C18 H27 NO3). Zat capsaicin berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pemati rasa kulit, zat ini akan menghentikan dengan cepat nyeri dan pendarahan sehingga turut serta dalam membantu proses penyembuhan luka. Zat ini juga dapat digunakan sebagai anti radang, mengobati bengkak, dan bisul, menjaga darah tetap encer dan mencegah terbentuknya kerak lemak pada pembuluh darah. Sehingga capsaicin dapat mencegah penyakit stroke, jantung koroner dan impotensi (Cherilei, 1968, hal 76).
Cabe merah bersifat panas dan merupakan
stimulan untuk meningkatkan nafsu makan. Di samping itu juga berkhasiat sebagai diaforetik atau
perangsang keringat, peluruh kulit, mengobati luka, dan sebagai obat gosok.
Cabe merah berkhasiat tonik,
stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah.
Juga antirematik, menghancurkan bekuan darah atau anti koagulan, stomakik,
perangsang kulit, peluruh liur dan peluruh kencing (Cherilei, 1968,hal 78).
2.1.2
Luka
Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara
spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. Ketika luka
timbul, ada beberapa efek yang akan muncul yaitu: hilangnya seluruh atau
sebagian fungsi organ, respon stres simpatis, pendarahan dan pembekuan darah,
kontaminasi bakteri, dan
kematian sel.
Mekanisme
terjadinya luka : (1) Luka Insisi (Incised Wound), terjadi karena teriris oleh instrumen
yang tajam. Misal yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik)
biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat
(Ligasi). (2) Luka Memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu
tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan
bengkak. (3) Luka Lecet (Abraded Wound),
terjadi
akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak
tajam. (4) Luka Tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti
peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil. (5) Luka Gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang
tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat. (6) Luka Tembus (Penetrating Wound), yaitu luka
yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya
kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar. (7) Luka Bakar (Combustio).
2.2
Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Rizki, tahun 2008 berjudul manfaat dan khasiat cabe merah. Yang menyimpulkan
bahwa Cabe merah mengandung berbagai zat. Diantaranya adalah
vitamin B1, B2, dan C, serta zat protein, capsaicin, betakaroten, anti oksidan,
kalsium dan fosfor. Cabe merah besar segar mengandung 18 mg vitamin C. Zat
protein pada cabe merah berfungsi untuk degenerasi sel-sel yang rusak atau tua.
Ini berkaitan dengan khasiat cabe merah yang dapat menyembuhkan luka, terutama
luka ringan seperti luka iris. Proses pengobatan luka menggunakan cabe
merah yakni, cabe merah
terlebih dahulu dijemur. Setelah
kering cabe merah tersebut dihaluskan dan ditaburkan pada luka.
Capcaisin memberikan rasa pedas pada cabe, berkhasiat
untuk melancarkan aliran darah serta pemati rasa kulit. Antioksidan bermanfaat
untuk mengatasi ketidaksuburan, afrodisiak dan memperlambat proses penuaan. Kalsium dan fosfor yang ada dalam
cabe mengungguli kalsium dan fosfor yang ada pada ikan.
Cabe merah berkhasiat
yakni menimbulkan selera makan yang tinggi, menyembuhkan luka-luka akibat terkena
pisau atau luka iris, menurunkan kadar kolestrol, melegakan rasa hidung
tersumbat pada sinusitis, mengurangi batuk berdahak, mengobati perut kembung,
dan menghilangkan pusing.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan
Penelitian
Tempat
dan waktu penelitian :
Penelitian
ini dilakukan dan jalan indragiri pada
tanggal 1 oktober 2012 sampai 2 oktober 2012.
3.2
Metode Penelitian
3.2.1
Teknik
Wawancara
Pada penelitian ini dilakukan wawancara mendalam dengan
beberapa orang yang pernah mengobati luka mereka dengan cabe merah untuk
memperoleh keterangan.
3.2.2 Studi Pustaka
Mengumpulkan literatur dengan berbagai sumber yaitu dari
buku, internet dan sumber-sumber lainnya.
3.3
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini berjumlah 4 orang yakni ibu-ibu
berumur 50 tahun, 45 tahun, 38 tahun dan 46 tahun.
3.4
Analisis Data
3.4.1 Pengumpulan
Data
Pengumpulan data
dilakukan setelah penelitian ini ditetapkan, dan hasil wawancara dicatat. Data
dan informasi yang dicatat adalah penyebab luka, bagaimana tanaman cabe merah
digunakan, zat yang terdapat dalam cabe merah, dan proses pengobatan luka
dengan menggunakan cabe merah.
3.4.2 Pengolahan Data
Data yang
terkumpul dicatat, penyebab luka, bagian tanaman cabe merah yang digunakan, zat
yang terdapat dalam cabe merah dan proses pengobatan luka dengan menggunakan
cabe merah. Lalu dideskrifsikan sehingga menghasilkan beberapa kesimpulan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Temuan Penelitian
4.1.1 Zat yang terkandung di dalam tanaman
cabe merah
Dari beberapa literatur diketahui bahwa Cabe merah
mengandung berbagai zat. Diantaranya adalah vitamin C, zat protein, capsaicin,
betakaroten, anti oksidan, kalsium dan fosfor. Cabe merah besar segar mengandung
18 mg vitamin C. Capcaisin memberikan rasa pedas pada cabe, berkhasiat untuk
melancarkan aliran darah serta pemati rasa kulit. Antioksidan bermanfaat untuk
mengatasi ketidaksuburan, afrodisiak dan memperlambat proses penuaan. Kalsium dan fosfor yang ada dalam
cabe mengungguli kalsium dan fosfor yang ada pada ikan.
4.1.2 Zat yang membantu dalam proses penyembuhan
luka
Zat
yang membantu dalam proses penyembuhan luka adalah protein dan zat capsaicin. Karena zat protein berfungsi untuk degenerasi
sel-sel yang rusak dan zat Capcaisin
berkhasiat untuk melancarkan aliran darah
serta pemati rasa kulit, zat inilah yang nantinya akan menghentikan dengan
cepat nyeri dan pendarahan dan mengurangi rasa nyeri pada luka.
4.1.3 Proses penyembuhan luka
Pada penelitian ini peneliti menemukan beberapa hal dari
wawancara yang telah dilakukan. Peneliti menemukan bahwa cara pengolahan cabe
merah dalam proses mengobati luka yang dilakukan oleh beberapa orang yang
diwawancarai berbeda-beda, ibu
Lelmi dan ibu Sismawati yang diwawancarai mengatakan bahwa :
“Cara
saya mengobati luka menggunakan cabe merah yakni, terlebih dahulu cabe merah
tersebut dijemur. Setelah kering cabe merah tersebut dihaluskan dan ditutupkan atau
ditaburkan pada luka”.
Cara pengolahan tersebut berbeda dengan cara yang
dilakukan oleh ibu Yuti,
Ibu Yuti mengatakan bahwa :
“Sebelum
cabe merah dihaluskan, cabe merah terlebih dahulu dibakar, setelah berwarna
kehitaman, dihaluskan dan ditutupkan pada luka”.
Cara tersebut berbeda lagi dengan cara yang dilakukan
oleh ibu Martini, Ibu
Martini mengatakan
bahwa
“Setelah
cabe merah di petik, kemudian cabe merah tersebut langsung dihaluskan dan
ditutupkan atau ditaburkan pada luka”.
4.1.4 Cabe merah dapat menyembuhkan luka
Dari hasil
wawancara dan studi pustaka yang diperoleh diketahui bahwa cabe merah itu dapat
menyembuhkan luka, terutama luka ringan
seperti luka iris, setelah diobati dengan cabe merah, luka tidak akan terasa
perih melainkan dengan cepat menghentikan nyeri dan mengurangi keluarnya darah
karena cabe merah mengandung zat protein dan zat capsaicin.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kandungan cabe merah
Dari hasil
penelitian diketahui bahwa Cabe merah mengandung berbagai zat. Diantaranya
adalah vitamin C, zat protein, capsaicin, betakaroten, anti oksidan, kalsium
dan fosfor. Menurut Vagera, (1990,hal : 188), bahwa: cabe merah terkandung
beberapa vitamin seperti B1,B2, C dan P yang cukup tinggi jika dibandingkan
dengan sayuran lainnya menurut
Cherilei (1968, hal
: 78). Secara umum cabe
memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, B1 dan vitamin C. Berdasarkan penelitian
terdahulu oleh Rizki, 2008
manfaat dan khasiat cabe merah menyimpulkan bahwa : Cabe merah mengandung berbagai zat.
Diantaranya adalah vitamin B1, B2, dan C, serta zat protein, capsaicin,
betakaroten, anti oksidan, kalsium dan fosfor.
Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa zat-zat yang terkandung dalam cabe merah
adalah vitamin B1, B2, dan C, serta zat protein, lemak, kabohidarat, capsaicin,
betakaroten, anti oksidan, kalsium dan fosfor.
4.2.2 Zat yang membantu dalam proses
penyembuhan luka
Zat yang
membantu dalam proses penyembuhan luka adalah zat protein dan capsaicin. Karena zat protein berfungsi untuk degenerasi sel-sel
yang rusak dan zat capcaisin
berkhasiat untuk melancarkan aliran darah
serta pemati rasa kulit, zat inilah yang nantinya akan menghentikan dengan
cepat nyeri dan pendarahan dan mengurangi rasa nyeri pada luka menurut Cherilei (1968,hal : 76). Zat
capsaicin berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pemati rasa kulit,
zat ini akan menghentikan dengan cepat nyeri dan pendarahan sehingga turut
serta dalam membantu proses penyembuhan luka. Berdasarkan penelitian terdahulu
oleh Rizki, 2008 manfaat dan
khasiat cabe merah menyimpulkan bahwa
Zat protein pada cabe merah berfungsi untuk degenerasi sel-sel yang
rusak atau tua. Ini berkaitan dengan khasiat cabe merah yang dapat menyembuhkan
luka, terutama luka ringan seperti luka iris.
Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Zat yang membantu dalam proses
penyembuhan luka adalah zat protein dan capsaicin.
4.2.3 Proses
penyembuhan luka
Proses penyembuhan luka adalah terlebih dahulu cabe
merah tersebut dijemur. Setelah kering cabe merah tersebut dihaluskan dan
ditutupkan atau ditaburkan pada luka. Ini didapati pada hasil wawancara yang
dilakukan pada ibu Lelmi dan ibu Sismawati, yang menyatakan bahwa :
“Cara
saya mengobati luka menggunakan cabe merah yakni, terlebih dahulu cabe merah
tersebut dijemur. Setelah kering cabe merah tersebut dihaluskan dan ditutupkan
atau ditaburkan pada luka”.
Serta berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Rizki 2008, manfaat dan khasiat
cabe merah menyatakan bahwa : Proses pengobatan luka menggunakan yakni, cabe
merah terlebih dahulu di jemur Setelah kering cabe merah tersebut dihaluskan
dan ditaburkan pada luka.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa proses penyembuhan luka adalah cabe
merah terlebih dahulu di jemur,
setelah kering cabe
merah tersebut dihaluskan dan ditaburkan pada luka.
4.2.4 Cabe merah dapat mengobati luka
Cabe merah
dapat mengobati luka karena mengandung zat protein dan zat capsaicin. Terutama
luka ringan seperti luka iris, Setelah di obati dengan cabe merah, luka tidak akan terasa
perih melainkan dengan cepat menghentikan nyeri dan mengurangi keluarnya darah
karena cabe merah mengandung zat protein dan zat capsaicin. Menurut Cherilei (1968 hal : 78),
menyatakan bahwa cabe
merah bersifat panas dan merupakan stimulan untuk meningkatkan nafsu makan. Di samping itu juga berkhasiat sebagai
diaforetik atau perangsang keringat, peluruh kulit, mengobati luka, dan sebagai
obat gosok.
Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa cabe merah dapat mengobati luka, terutama luka ringan
seperti luka iris. Karena tanaman cabe merah mengandung zat protein dan capsaicin.
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil
penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
- Zat-zat yang terkandung dalam cabe merah adalah vitamin B1, B2, dan C, serta zat protein, lemak, kabohidarat, capsaicin, betakaroten, anti oksidan, kalsium dan fosfor.
- Zat yang membantu dalam proses penyembuhan luka adalah zat protein dan capsaicin.
- Proses penyembuhan luka adalah cabe merah terlebih dahulu di jemur Setelah kering cabe merah tersebut dihaluskan dan ditaburkan pada luka.
- Cabe merah dapat mengobati luka, terutama luka ringan seperti luka iris. Karena tanaman cabe merah mengandung zat protein dan capsaicin.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan penulis melalui
Karya Tulis Ilmiah ini adalah pada pengobatan luka menggunakan cabe merah hendaknya
jangan dicampur dengan bahan-bahan lainnya. Juga didalam proses pengobatan itu
hendaknya dilakukan dengan hati-hati agar cabe merah tidak mengenai bagian
tubuh lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, L dkk. “Tanaman Cabe”. Jakarta : 2002.
Vagera. “Varietas Cabe”. Bandung : 1990.
Cherilei. “Berbagai Manfaat Cabe”. Jakarta : 1968.
http://irmanthea.blogspot.com
http://misterionline.com/07/05/2008/cabe-merah-mengatasi-luka-teriris
Mantab
BalasHapus