MAKALAH PENELITIAN
Emping Melinjo
DISUSUN OLEH
:
kELOMPOK : 5
kELAS : x D
Guru Mapel : Vivi yanti S.pd
ANGGOTA : ● Riris LAtifah
● Desi Arif Ariani
● LAla maresta
● Witriana Vronita
● m. azam izuddin
SMK-S 16 FARMASI BHAKTI NUSA
KOTA BENGKULU
TAHUN PELAJARAN 2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT. yang
telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis berhasil
menyelesaikan makalah penelitian yang berjudul ” EMPING MELINJO”
dengan baik.
Dengan tersusunnya makalah peneliatian ini, maka penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
tersusunnya makalah peneliatian ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Dalam makalah peneliatian ini, penulis
menyadari masih banyak kekurangan dan kejanggalan. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan saran dan kritiknya untuk kesempurnaan yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.
Bengkulu, November 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
.................................................................................
Kata Pengantar
................................................................................. ii
Daftar
Isi
.........................................................................................
iii
BAB. 1 Pendahuluan
.........................................................................
1
1.1 Latar Belakang ................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah
............................................................
2
1.3 Tujuan Penelitian
............................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian
............................................................ 2
BAB
2 Metodologi
Penelitian ................................................................
3
2.1 Rancangan Penelitian
.........................................................
3
2.2 Metode Penelitian
...............................................................
3
2.3 Subjek Penelitian
................................................................
3
2.4 Analisis Data
...................................................................... 3
BAB
3 Hasil dan
Pembahasan
............................................................... 4
3.1 Temuan Penelitian
.............................................................
4
3.2 Pembahasan
...................................................................... 5
BAB
4 Kesimpulan dan Saran
................................................................ 8
4.1 Kesimpulan
.......................................................................
8
4.2 Saran
................................................................................
8
Daftar
Pustaka
....................................................................................
9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Emping
adalah sejenis makanan ringan yang terbuat dengan cara menghancurkan bahan baku
(biasanya terbuat dari biji
melinjo)
hingga halus kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.
Pembuatan
emping melinjo diawali dengan menyangrai melinjo,
kemudian dikupas dan ditipiskan dengan sejenis palu dari batu. Makanan ini
banyak dihasilkan oledih pengusaha kecil, biasanya emping melinjo diproduksi
oleh industri daerah misalnya di Kabupaten
Klaten Kabupaten
Batang, Jawa Tengah, Yogyakarta,
serta Jawa Timur, yaitu di Kabupaten
Magetan dan di Kabupaten
Bantul. Emping sebagian diekspor ke Timur
Tengah dan Amerika
Serikat.
Emping
sebenarnya dapat pula dibuat dari berbagai bahan, asalkan bahannya mengandung
cukup pati.
Ada emping dibuat dari bulir
jagung
(oleh pengrajin di daerah di Yogyakarta)
serta emping yang terbuat dari umbi
teki.
Emping
juga disertakan dalam penyajian bubur,
gado-gado, ketoprak,
dan lain sebagainya. Sebagai makanan ringan yang berdiri sendiri emping juga
dijual dalam bentuk emping balado.
Pada
Abad XVIII hingga abad XX, di Kota Bengkulu banyak tanaman Emping Melinjo yang
sengaja di tanam oleh masyarakat untuk dijual ataupun untuk dikonsumsi sendiri.
Tetapi
sekarang, tanaman tersebut sudah sangat langka tergusur oleh padat populasi
penduduk dan kepentingan perumahan. Untungnya, Pulau Enggano adalah pulau
penghasil melinjo terbesar saat ini.
Emping
Melinjo adalah makanan khas Bengkulu.Rasanya sangat lezat dan renyah. Anda bisa
mencoba kenikmatan penganan satu ini yang banyak dijual pada kawasan Sentra
Makanan Khas Kota Bengkulu, Jl. Soekarno-Hatta, yang lokasinya sangat
berdekatan dengan simpang lima Ratu Samban.
Soal
harga, emping Melinjo khas Bengkulu tidak begitu mahal alias masih sangat terjangkau
karena hanya berkisar Rp5.000 hingga Rp25.000 tergantung kemasan dan beratnya.
Makanan
satu ini juga paling banyak diburu oleh pengunjung/pelancong karena Emping
Melinjo sangat mudah dibawa, kemasan menarik, harga murah dan tahan lama.
Berdasarkan uraian diatas penulis
tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Emping Melinjo”.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Hal hal yang mengenai pengerajin emping melinjo
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui apapun tentang pengerajin emping melinjo.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari
hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan mengenai emping melinjo
bagi para pembaca dan seluruh masyarakat.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Rancangan Penelitian
Tempat
dan waktu penelitian :
Penelitian ini dilakukan di Anggut
Atas, Anggut Bawah, dan Anggut Dalam pada tanggal 7 November 2012.
3.2
Metode Penelitian
3.2.1
Teknik Wawancara
Pada penelitian ini dilakukan wawancara mendalam dengan
beberapa pemilik usaha dan pengerajin emping untuk memperoleh keterangan.
3.2.2 Studi Pustaka
Mengumpulkan literatur dengan berbagai sumber yaitu dari
internet dan sumber-sumber lainnya.
3.3
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini berjumlah 3 orang yakni bapak-bapak berumur 30 tahun, 40 tahun, dan ibu-ibu
berumur 45 tahun.
3.4
Analisis Data
3.4.1
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah
penelitian ini ditetapkan, dan hasil wawancara dicatat.
3.4.2 Pengolahan Data
Data yang
terkumpul dicatat. Lalu
dideskrifsikan sehingga menghasilkan beberapa kesimpulan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Temuan Penelitian
4.1.1 Zat yang terkandung di dalam Emping
Melinjo
Kandungan Gizi Emping Melinjo 100
gr
Jumlah per Porsi Kalori 332 dari Lemak 18.00
% Nilai harian* Total Lemak 2.00 g 3.1 % Lemak Jenuh 0.300 g 1.5 % Kolesterol
0 mg 0.0 % Sodium 5 mg 0.2 % Total Karbohidrat 64.50 g 21.5 %
Diet Serat 14.9 g 59.6 % Protein 15.40 g 30.8 %
Vitamin B1 Thiamin42.7 %
Vitamin B2 Riboflavin8.8 %
Vitamin B3 Niasin8.0 %
Vitamin B63.0 %
Kalsium16.3 %
Besi19.4 %
Kalium39.1 %
Fosfor62.6 %
Magnesium52.5 %
Seng2.0 %
Tembaga5.5 %
Mangan11.0 %
C Sistein38.3 %
F Fenilalanin87.7 %
I Isoleusin54.6 %
K Lisin46.9 %
L Leusin44.5 %
M Metionin50.9 %
T Treonin71.1 %
Tirosin42.9 %
V Valin54.5 %
W Triptofan78.9 %
Vitamin B5 Asam Pantotenat acid13.5 %
*Nilai Persen harian berdasarkan diet 2.000
kalori. Nilai harian Anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah tergantung
pada kebutuhan kalori Anda. Jumlah total lemak Kurang dari 65g Lemak
jenuhKurang dari 20g KolesterolKurang dari 300mg Sodium Kurang dari 2,400mg
Jumlah Karbohidrat 300g Diet Serat25g
Dalam 100 gr
emping melinjo, purin yang terkandung berjumlah 50-150 mg per 100 gr bahan
resep makanan emping melinjo. Hal ini menunjukkan bahwa emping melinjo termasuk
dalam kelompok bahan resep makanan yang mengandung purin kategori sedang.
Beberapa hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pangan nabati penyebab utama
asam urat adalah emping melinjo yang menyumbang hampir 80%, penyebab lainnya
adalah bayam 60% dan daun melinjo 57%.
Kandungan
gizi dalam emping melinjo selain karbohidrat juga mengandung lemak, protein,
vitamin B, serat, zat besi, dan kalsium. Ada yang lebih penting dari semua hal
tersebut diatas, yaitu ternyata biji melinjo mempunyai kandungan antioksidan
yang tinggi. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas
yang dapat mengurangi peluang munculnya penyakit degeneratif dan memperlambat
penuaan. Antioksidan tersebut akan merangsang respon imum tubuh sehingga mampu
menghancurkan radikal bebas, mempertahankan kelenturan pembuluh darah,
mempertahankan besarnya jaringan otak dan mencegah kanker. Dengan mengkonsumsi
zat aktioksidan tersebut, berarti kita melindungi sel-sel tubuh dari serangan
radikal bebas.
4.2 Pembahasan
Dari
hasil wawancara yang kami lakukan, kami mendatangi pengerajin emping melinjo yang
beralamat di Jln. Soekarno Hatta kelurahan Anggut Dalam. Tetapi ternyata pengerajin tersebut
tidak lagi memproduksi emping.
Kami pun
berlanjut ke pengerajin lain yang beralamat di depan hotel Horizon yaitu penjual emping melinjo “Mentari”. Kami mewawancarai bapak Een sebagai pemilik usaha
rumahan emping melinjo “Mentari”.
Beliau telah
mendirikan usaha emping rumahan sejak tahun 2000. Latar belakang beliau
mendirikan usaha tersebut adalah sebagai usaha sampingan, yang terinspirasi dari pengerajin
emping yang pernah bekarja di rumahnya.
Dulu beliau pernah menjadi pengerajin emping dan mempunyai beberapa orang
karyawan. Akan tetapi, sekarang karyawannya sudah membuka tempat usaha sendiri
di rumah mereka masing-masing. Ia hanya menjual hasil produksi dari karyawannya
yang telah membuka usaha sendiri. Menurutnya,
persaingan dalam penjualan emping melinjo sangat banyak. Selain
beliau yang menjual
emping, masih banyak lagi penjual
yang lainnya. Terutama di daerah Anggut Atas. Menurutnya, pembelian banyak terjadi pada musim musim terentu, yaitu musim
lebaran, natal, imlek, tahun baru dan perayaan besar lainnya. Menurutnya, peminat emping melinjo
banyak berasal dari etnis China.
Beliau menjual emping dalam keadaan mentah dan memiliki dua jenis bentuk yaitu
emping kiloan dan emping ratusan.. Beliau menjual emping dengan harga Rp50.000/kg untuk jenis
emping kiloan dan Rp100.000/kg untuk jenis emping ratusan. Kendala yang bapak
Een hadapi adalah jika pada musim kemarau buah melinjo sulit didapat sehingga
pengerajin yang menyetor hasil produksinya akan menaikkan harga. Sehingga bapak
modal bapak Een menjadi bertambah dan penjualan pun akan naik sehingga
membuat pembeli menjadi
sepi. Emping biasanya akan tahan selama setengah tahun jika kondisinya tidak
dalam keadaan basah. Penghasilan yang dalam satu bulan bisa bapak Een peroleh sekitar >
Rp2.000.000.
Itulah
hasil wawancara kami dengan bapak Een. Karena kami belum puas kami berlanjut ke
pengerajin lainnya. Kami mendatangi ibu Suhaina di Anggut
Atas.
Ibu Suhaina
telah mendirikan usahanya sejak
tahun 1998 dan itu
berarti sudah 14 tahun lamanya. Beliau mendirikan usaha empingnya dengan tujuan
sebagai mata pencarian, menyediakan lapangan pekerjaan bagi tetangganya dan
untuk melestarikan usaha turun temurun keluarganya. Awalnya ibu
Suhaina mendapatkan pinjaman modal dari koperasi dan pealtihan dari koperasi.
Modal yang didapat oleh ibu Suhaina ada yang berupa uang dan barang. Modal
berupa barang yang diterima ibu Suhaina yakni scrap dan martil. Sedangkan uang
yang ibu Suhaina terima, ibu Suhaina manfaatkan untuk membeli batu, wajan,
saringan, pasir dan bahan utama berupa melinjo. Buah melinjo yang digunakan
oleh ibu Suhaina berasal dari Enggano, Kerkab, Talang Kering dan daerah
lainnya. Menurut beliau, buah melinjo akan tahan selama 4 bulan. Ibu Suhaina
memiliki 4 orang karyawan yang merupakan tetangganya sendiri. Waktu kerja
karyawan ibu Suhaina tidak ditentukan. Biasanya karyawannya tersebut bekerja
setelah aktifitas rumah mereka sudah selasai. Karyawannya biasanya digaji
menurut jumlah emping yang dapat mereka buat setia hari. Biasanya tiap karyawan
dapat membuat emping 200 buah/hari. Jika diuangkan akan mendapat uang Rp10.000.
Tetapi, mereka tidak mengambil uang tersebut setiap hari. Jadi, akan mereka
ambil setiap seminggu sekali. Emping melinjo yang ibu Suhaina produksi ada dua
macam yaitu emping ratusan dan emping kiloan. Emping ratusan ia buat setia hari
dan emping kiloan ia buat setiap ada pemesanan. Jika ada pemesanan emping
kiloan, yang mengerjakannya adalah ibu Suhaina sendiri. Karena menurutnya, jika
dikerjakan oleh karyawannya, ia tidak mendapatkan untung besar. Cara pembuatan
emping yaitu bahan baku berupa melinjo direndam selama 1 malam. Kemudian
disangrai dengan pasir panas. Lalu ditokok menjadi bentuk emping yang
diinginkan (ratusan atau kiloan). Kemudian dijemur sampai kering. Ibu suhaina
hanya menjual emping mentah (belum digoreng).Emping ratusan dijual dalam bentuk
perikat yang 1 ikatnya terdiri dari 10 lembar emping ratusan dengan harga
Rp1.500/ikat. Sedangkan emping kiloan perkilo dengan harga Rp30.000/kg. Ibu
Suhaina pernah mendapatkan 4 buah penghargaan dari pemerintah. Ibu Suhaina juga
pernah mengikuti beberapa pameran makanan. Beliau menampilkan beberapa jenis
emping dengan rasa yang berbeda-beda seperti manis, pedas, gurih, asin dan ras
lainnya. Kendala produksi yang ibu Suhaina sering hadapi yakni cuaca hujan yang
membuat emping melinjo ibu Suhaina susuah untuk kering, bahan baku yang
kadang-kadang sulit didapatkan dan banyaknya saingan pengerajin lainnya. Ibu
Suhaina memasarkan hasil produksinya ke toko ole-ole di sekitar Anggut seperti
Mentari, Ratu Samban, Rampak, dan lainnya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil
penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
- Buah melinjo memiliki banyak manfaat yang bisa dijadikan emping dan panganan yang lainnya.
- Pekerjaan sebagai pengerajin emping melinjo cukup menjanjikan .
5.2
Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan penulis melalui Makalah
Penelitian ini adalah jika ingin membuat usaha emping seperti yang dilakukan
oleh Ibu Suhaina, kita harus menjalankannya dengan sepenuh hati dan selain
hanya untuk menambah penghasilan kita juga bisa membantu tetangga.
DAFTAR PUSTAKA
http://empingmelinjo.web.id/
http://id.wikipedia.org/wiki/Emping
http://www.bengkulukota.go.id/v2/?p=587
http://anekakeripikmalang.com/2012/10/04/emping-melinjo/
hantu
BalasHapus