Translate

Selasa, 03 Februari 2015

MAKALAH EMPING MELINJO



MAKALAH PENELITIAN
Emping Melinjo

DISUSUN OLEH :

kELOMPOK    : 5
kELAS                    : x D
Guru Mapel : Vivi yanti S.pd
ANGGOTA      : ● Riris LAtifah
● Desi Arif Ariani
● LAla maresta
● Witriana Vronita
● m. azam izuddin


SMK-S 16 FARMASI BHAKTI NUSA
KOTA BENGKULU
TAHUN PELAJARAN 2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT. yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah penelitian yang berjudul EMPING MELINJO” dengan baik.
Dengan tersusunnya makalah peneliatian ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah peneliatian ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam makalah peneliatian ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kejanggalan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritiknya untuk kesempurnaan yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.


Bengkulu,   November 2012       


Penulis



DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................
Kata Pengantar .................................................................................  ii
Daftar Isi .........................................................................................   iii
BAB. 1 Pendahuluan .........................................................................   1
1.1 Latar Belakang ................................................................   1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................  2
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................   2
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................  2
BAB 2 Metodologi Penelitian ................................................................   3
2.1 Rancangan Penelitian .........................................................  3
2.2 Metode Penelitian ...............................................................  3
2.3 Subjek Penelitian ................................................................  3
2.4 Analisis Data ......................................................................  3
BAB 3 Hasil dan Pembahasan ...............................................................   4
3.1 Temuan Penelitian .............................................................   4
3.2 Pembahasan ......................................................................  5
BAB 4 Kesimpulan dan Saran ................................................................ 8
4.1 Kesimpulan .......................................................................   8
4.2 Saran ................................................................................  8
Daftar Pustaka ....................................................................................  9


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Emping adalah sejenis makanan ringan yang terbuat dengan cara menghancurkan bahan baku (biasanya terbuat dari biji melinjo) hingga halus kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.
Pembuatan emping melinjo diawali dengan menyangrai melinjo, kemudian dikupas dan ditipiskan dengan sejenis palu dari batu. Makanan ini banyak dihasilkan oledih pengusaha kecil, biasanya emping melinjo diproduksi oleh industri daerah misalnya di Kabupaten Klaten Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Yogyakarta, serta Jawa Timur, yaitu di Kabupaten Magetan dan di Kabupaten Bantul. Emping sebagian diekspor ke Timur Tengah dan Amerika Serikat.
Emping sebenarnya dapat pula dibuat dari berbagai bahan, asalkan bahannya mengandung cukup pati. Ada emping dibuat dari bulir jagung (oleh pengrajin di daerah di Yogyakarta) serta emping yang terbuat dari umbi teki.
Emping juga disertakan dalam penyajian bubur, gado-gado, ketoprak, dan lain sebagainya. Sebagai makanan ringan yang berdiri sendiri emping juga dijual dalam bentuk emping balado.
Pada Abad XVIII hingga abad XX, di Kota Bengkulu banyak tanaman Emping Melinjo yang sengaja di tanam oleh masyarakat untuk dijual ataupun untuk dikonsumsi sendiri.
Tetapi sekarang, tanaman tersebut sudah sangat langka tergusur oleh padat populasi penduduk dan kepentingan perumahan. Untungnya, Pulau Enggano adalah pulau penghasil melinjo terbesar saat ini.
Emping Melinjo adalah makanan khas Bengkulu.Rasanya sangat lezat dan renyah. Anda bisa mencoba kenikmatan penganan satu ini yang banyak dijual pada kawasan Sentra Makanan Khas Kota Bengkulu, Jl. Soekarno-Hatta, yang lokasinya sangat berdekatan dengan simpang lima Ratu Samban.
Soal harga, emping Melinjo khas Bengkulu tidak begitu mahal alias masih sangat terjangkau karena hanya berkisar Rp5.000 hingga Rp25.000 tergantung kemasan dan beratnya.
Makanan satu ini juga paling banyak diburu oleh pengunjung/pelancong karena Emping Melinjo sangat mudah dibawa, kemasan menarik, harga murah dan tahan lama.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul Emping Melinjo”.
1.2 Rumusan Masalah
1.       Hal hal yang mengenai pengerajin emping melinjo
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.     Untuk mengetahui apapun tentang pengerajin emping melinjo.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi dan menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai emping melinjo bagi para pembaca dan seluruh masyarakat.







BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Rancangan Penelitian                                                                            
Tempat dan waktu penelitian :
Penelitian ini dilakukan di Anggut Atas, Anggut Bawah, dan Anggut Dalam  pada tanggal 7 November 2012.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Teknik Wawancara
Pada penelitian ini dilakukan wawancara mendalam dengan beberapa pemilik usaha dan pengerajin emping untuk memperoleh keterangan.
3.2.2 Studi Pustaka
Mengumpulkan literatur dengan berbagai sumber yaitu dari internet dan sumber-sumber lainnya.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini berjumlah 3 orang yakni bapak-bapak berumur 30 tahun, 40 tahun, dan ibu-ibu berumur 45 tahun.
3.4 Analisis Data
3.4.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah penelitian ini ditetapkan, dan hasil wawancara dicatat.
3.4.2 Pengolahan Data
 Data yang terkumpul dicatat. Lalu dideskrifsikan sehingga menghasilkan beberapa kesimpulan.




BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Temuan Penelitian
4.1.1 Zat yang terkandung di dalam Emping Melinjo
Kandungan Gizi Emping Melinjo 100 gr
Jumlah per Porsi Kalori 332 dari Lemak 18.00

% Nilai harian* Total Lemak 2.00 g 3.1 %   Lemak Jenuh 0.300 g 1.5 % Kolesterol 0 mg 0.0 % Sodium 5 mg 0.2 % Total Karbohidrat 64.50 g 21.5 %   Diet Serat 14.9 g 59.6 % Protein 15.40 g 30.8 %


Vitamin B1 Thiamin42.7 %  
Vitamin B2 Riboflavin8.8 %  
Vitamin B3 Niasin8.0 %  
Vitamin B63.0 %  
Kalsium16.3 %  
Besi19.4 %  
Kalium39.1 %  
Fosfor62.6 %  
Magnesium52.5 %  
Seng2.0 %  
Tembaga5.5 %  
Mangan11.0 %  
C Sistein38.3 %  
F Fenilalanin87.7 %  
I Isoleusin54.6 %  
K Lisin46.9 %  
L Leusin44.5 %  
M Metionin50.9 %  
T Treonin71.1 %  
Tirosin42.9 %  
V Valin54.5 %  
W Triptofan78.9 %
Vitamin B5 Asam Pantotenat acid13.5 %  


 *Nilai Persen harian berdasarkan diet 2.000 kalori. Nilai harian Anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada kebutuhan kalori Anda. Jumlah total lemak Kurang dari 65g Lemak jenuhKurang dari 20g KolesterolKurang dari 300mg Sodium Kurang dari 2,400mg Jumlah Karbohidrat 300g Diet Serat25g
Dalam 100 gr emping melinjo, purin yang terkandung berjumlah 50-150 mg per 100 gr bahan resep makanan emping melinjo. Hal ini menunjukkan bahwa emping melinjo termasuk dalam kelompok bahan resep makanan yang mengandung purin kategori sedang. Beberapa hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pangan nabati penyebab utama asam urat adalah emping melinjo yang menyumbang hampir 80%, penyebab lainnya adalah bayam 60% dan daun melinjo 57%.
Kandungan gizi dalam emping melinjo selain karbohidrat juga mengandung lemak, protein, vitamin B, serat, zat besi, dan kalsium. Ada yang lebih penting dari semua hal tersebut diatas, yaitu ternyata biji melinjo mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas yang dapat mengurangi peluang munculnya penyakit degeneratif dan memperlambat penuaan. Antioksidan tersebut akan merangsang respon imum tubuh sehingga mampu menghancurkan radikal bebas, mempertahankan kelenturan pembuluh darah, mempertahankan besarnya jaringan otak dan mencegah kanker. Dengan mengkonsumsi zat aktioksidan tersebut, berarti kita melindungi sel-sel tubuh dari serangan radikal bebas.
4.2 Pembahasan
Dari hasil wawancara yang kami lakukan, kami mendatangi pengerajin emping melinjo yang beralamat di Jln. Soekarno Hatta kelurahan Anggut Dalam. Tetapi ternyata pengerajin tersebut tidak lagi memproduksi emping.
Kami pun berlanjut ke pengerajin lain yang beralamat di depan hotel Horizon yaitu penjual emping melinjo Mentari. Kami mewawancarai bapak Een sebagai pemilik usaha rumahan emping melinjo “Mentari”.
Beliau telah mendirikan usaha emping rumahan sejak tahun 2000. Latar belakang beliau mendirikan usaha tersebut adalah sebagai usaha sampingan, yang terinspirasi dari pengerajin emping yang pernah bekarja di rumahnya. Dulu beliau pernah menjadi pengerajin emping dan mempunyai beberapa orang karyawan. Akan tetapi, sekarang karyawannya sudah membuka tempat usaha sendiri di rumah mereka masing-masing. Ia hanya menjual hasil produksi dari karyawannya yang telah membuka usaha sendiri. Menurutnya, persaingan dalam penjualan emping melinjo sangat banyak. Selain beliau yang menjual emping, masih banyak lagi penjual yang lainnya. Terutama di daerah Anggut Atas. Menurutnya, pembelian banyak terjadi  pada musim musim terentu, yaitu musim lebaran, natal, imlek, tahun baru dan perayaan besar lainnya. Menurutnya, peminat emping melinjo banyak berasal dari etnis China. Beliau menjual emping dalam keadaan mentah dan memiliki dua jenis bentuk yaitu emping kiloan dan emping ratusan.. Beliau menjual emping dengan harga Rp50.000/kg untuk jenis emping kiloan dan Rp100.000/kg untuk jenis emping ratusan. Kendala yang bapak Een hadapi adalah jika pada musim kemarau buah melinjo sulit didapat sehingga pengerajin yang menyetor hasil produksinya akan menaikkan harga. Sehingga bapak modal bapak Een menjadi bertambah dan penjualan pun akan naik sehingga membuat pembeli menjadi sepi. Emping biasanya akan tahan selama setengah tahun jika kondisinya tidak dalam keadaan basah. Penghasilan yang dalam satu bulan bisa bapak Een peroleh sekitar > Rp2.000.000.
Itulah hasil wawancara kami dengan bapak Een. Karena kami belum puas kami berlanjut ke pengerajin lainnya. Kami mendatangi ibu Suhaina di Anggut Atas.
Ibu Suhaina telah mendirikan usahanya sejak tahun 1998 dan itu berarti sudah 14 tahun lamanya. Beliau mendirikan usaha empingnya dengan tujuan sebagai mata pencarian, menyediakan lapangan pekerjaan bagi tetangganya dan untuk melestarikan usaha turun temurun keluarganya. Awalnya ibu Suhaina mendapatkan pinjaman modal dari koperasi dan pealtihan dari koperasi. Modal yang didapat oleh ibu Suhaina ada yang berupa uang dan barang. Modal berupa barang yang diterima ibu Suhaina yakni scrap dan martil. Sedangkan uang yang ibu Suhaina terima, ibu Suhaina manfaatkan untuk membeli batu, wajan, saringan, pasir dan bahan utama berupa melinjo. Buah melinjo yang digunakan oleh ibu Suhaina berasal dari Enggano, Kerkab, Talang Kering dan daerah lainnya. Menurut beliau, buah melinjo akan tahan selama 4 bulan. Ibu Suhaina memiliki 4 orang karyawan yang merupakan tetangganya sendiri. Waktu kerja karyawan ibu Suhaina tidak ditentukan. Biasanya karyawannya tersebut bekerja setelah aktifitas rumah mereka sudah selasai. Karyawannya biasanya digaji menurut jumlah emping yang dapat mereka buat setia hari. Biasanya tiap karyawan dapat membuat emping 200 buah/hari. Jika diuangkan akan mendapat uang Rp10.000. Tetapi, mereka tidak mengambil uang tersebut setiap hari. Jadi, akan mereka ambil setiap seminggu sekali. Emping melinjo yang ibu Suhaina produksi ada dua macam yaitu emping ratusan dan emping kiloan. Emping ratusan ia buat setia hari dan emping kiloan ia buat setiap ada pemesanan. Jika ada pemesanan emping kiloan, yang mengerjakannya adalah ibu Suhaina sendiri. Karena menurutnya, jika dikerjakan oleh karyawannya, ia tidak mendapatkan untung besar. Cara pembuatan emping yaitu bahan baku berupa melinjo direndam selama 1 malam. Kemudian disangrai dengan pasir panas. Lalu ditokok menjadi bentuk emping yang diinginkan (ratusan atau kiloan). Kemudian dijemur sampai kering. Ibu suhaina hanya menjual emping mentah (belum digoreng).Emping ratusan dijual dalam bentuk perikat yang 1 ikatnya terdiri dari 10 lembar emping ratusan dengan harga Rp1.500/ikat. Sedangkan emping kiloan perkilo dengan harga Rp30.000/kg. Ibu Suhaina pernah mendapatkan 4 buah penghargaan dari pemerintah. Ibu Suhaina juga pernah mengikuti beberapa pameran makanan. Beliau menampilkan beberapa jenis emping dengan rasa yang berbeda-beda seperti manis, pedas, gurih, asin dan ras lainnya. Kendala produksi yang ibu Suhaina sering hadapi yakni cuaca hujan yang membuat emping melinjo ibu Suhaina susuah untuk kering, bahan baku yang kadang-kadang sulit didapatkan dan banyaknya saingan pengerajin lainnya. Ibu Suhaina memasarkan hasil produksinya ke toko ole-ole di sekitar Anggut seperti Mentari, Ratu Samban, Rampak, dan lainnya  


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
  1. Buah melinjo memiliki banyak manfaat yang bisa dijadikan emping dan panganan yang lainnya.
  2. Pekerjaan sebagai pengerajin emping melinjo cukup menjanjikan .
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan penulis melalui Makalah Penelitian ini adalah jika ingin membuat usaha emping seperti yang dilakukan oleh Ibu Suhaina, kita harus menjalankannya dengan sepenuh hati dan selain hanya untuk menambah penghasilan kita juga bisa membantu tetangga.

DAFTAR PUSTAKA
http://empingmelinjo.web.id/
http://id.wikipedia.org/wiki/Emping
http://www.bengkulukota.go.id/v2/?p=587
http://anekakeripikmalang.com/2012/10/04/emping-melinjo/




1 komentar: